Minggu, 16 Oktober 2011
LINEAR SEQUENTIAL MODEL
Waterfall/Linear Sequential Model
Model
ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam
membangun software. Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model.
Sekalipun keduanya menggunakan nama-nama fase yang berbeda, namun sama
dalam intinya.
1. Analisis kebutuhan Software
Proses
pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya pada
software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus
memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang
diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software
didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
2. Desain
Desain
software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada
empat atribut sebuah program yang berbeda struktur data, arsitektur
software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah
representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum
dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain
didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
3. Generasi Kode
Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
4. Pengujian
Sekali
program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus
pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah
diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk
menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi
akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
5. Pemeliharaan
Software
akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan
(perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan
akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software
harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan – perubahan di dalam
lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai
akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau
karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program
sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
Masalah dengan waterfall:
- Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
- Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.
- Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar dimana proyek dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.
Langganan:
Postingan (Atom)